Sabtu, 24 Februari 2018

Waktu Libur, Dia Tetap Hadir



Jika Allah telah memberi kita nikmat semangat untuk menuntut ilmu,  maka jagalah nikmat tersebut. Jangan sampai nikmat tersebut menghilang dari diri kita. Karena nikmat tersebut merupakan pertanda bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi kita.


 Nabi Salallahu 'alaihi wassalam bersabda:
"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka ia akan di fahamkan oleh Allah tentang Din (agama)". (HR. Bukhori dan Muslim)


Saudaraku, mari kita renungkan kisah berikut dengan baik-baik. Al-Askari menyebutkan bahwa Abul Hasan al-Karkhi berkata: “Saya selalu menghadiri majelis ilmu Abu Hazim pada hari Jum’at. Padahal hari itu tidak ada pelajaran. Aku lakukan hal itu agar kebiasaanku menghadiri majelis ilmu tidak hilang”. (Al-Hatstsu ’ala Thalabil Ilmi hlm. 78)


Dia meninggalkan keinginan dirinya dan berjuang melawan hawa nafsunya demi menuntut ilmu dan menjaga semangat tersebut agar tidak luntur. (Ma’alim fi Thariq Thalabil Ilmi hlm. 69 oleh Abdul Aziz as-Sadhan)


Bandingkan hal ini dengan sikap sebagian kita yang malas menghadiri majelis ilmu dengan alasan lagu lama, “maaf saya lagi sibuk”, “maaf saya lagi banyak urusan”, dan alasan-alasan lainnya.


Alangkah indahnya ucapan penyair berikut:
"Saya melihat banyak manusia mengeluh tentang waktu,
Padahal tidak ada kesalahan pada waktu selain kita sendiri,
Kita mencela waktu padahal yang salah adalah diri kita sendiri,
Seandainya saja waktu bisa bicara tentu akan marah kepada kita".
(Manaqib Imam Syafi’i hlm. 65 oleh al-Aburri)


Saudaraku, mari kita berusaha untuk senantiasa menuntut ilmu. Karena ilmu itu harus dicari dan didatangi, di manapun ia berada. Mari kita ikuti jejak salafus shalih dalam tholabul ilmi.


Tholabul ilmi adalah tradisi para ulama dan orang-orang shalih. Jadi, jangan merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki sekarang ini. Andai kita tau betapa luasnya ilmu Allah, maka kita akan merasa selalu bodoh.


Allahu musta'an


Tidak ada komentar:

Posting Komentar